25 Mei 2008

Pawai Ta’Ruf Bius Masyarakat Singkawang


Borneo Tribune, Sabtu (24/5) kemarin, ratusan masyarakat sejak pagi sudah memadati beberapa ruas jalan di Kota Singkawang. Dengan berdiri, mereka begitu antusias menyaksikan iring-iringan rombongan pejalan kaki, mobil, motor hias yang start di lapangan sepak bola Tarakan. Dalam pawai tersebut, Hasan Karman didampingi sang istri berkenan melakukan pelepasan. Di lokasi yang sama, juga terlihat Wakil Walikota Singkawang, Edy R. Yacoub beserta istri, Ketua DPRD Kota Singkawang, H. Zaini Nur, serta beberapa unsur muspida lainnya.

Ratusan mobil berubah bentuk menjadi miniatur ke khasan daerah peserta. Ciri-ciri kabupaten yang diwakili ditonjolkan. Kafilah Kota Singkawang menampilkan mesjid chenghonya, Kota Pontianak menampilkan keraton kadariyahnya. Begitu juga dengan kabuten lain, yang juga menonjolkan ciri khas yang dimiliki kota atau kabupaten yang diwakili.

Perpaduan musik agamis dan modern terasa indah didengarkan. Beragam bentuk hiasan menghiasi setiap mobil yang dipergunakan. Bunyi rebana, nyanyian nasyid berkumandang sepanjang Kota Singkawang. Semua takjub, bertepuk tangan, dan terbius.

Masyarakat Singkawang nampak termanjakan dengan pawai ini. Saling berhimpitan tak jadi persolan, terpenting bisa menyaksikan pawai ta’ruf dari dekat.

”Kapan lagi bisa lihat Singkawang jadi tuan rumah MTQ,” tutur Firda (24) warga Roban Singkawang Tengah

”Ini beda sama 17 an, perlu puluhan tahun bisa MTQ kembali ke kota kami,” jelasnya. Pramuniaga ini mengaku mendukung MTQ di Singkawang, dan dia berjanji sebisa mungkin menyaksikan rangkaian kegiatan selama MTQ berlangsung.

Warga lainnya sama menyaksikan mengungkapkan hal yang serupa, Reno (42) Bapak satu anak ini menggangap hal yang terjadi didepannya merupakan hal yang langkam jadiangat rugi bila tak menyaksikan. ”Kapan lagi bisa menyaksikan ini ya,”sedikit tanya.

Ia melihat kerja panitia sudah maksimal. ”kalau ada kekkurang hal yang wajat,”jelasnya pasti. Dia menjadi sedikit bangga ketika menjelaskan keluarganya ada yang ikut meskipun tidak mewakili Kota Singkawang

Pawai terus berlanjut, semua jalan yang dilewati pawai selalu saja penuh dengan masyarakat yang haus akan hiburan seperti ini, apalagi di Singkawang pawai hanya bisa disaksikan setahun sekali, tidak mengherankan masyarakat memiliki antusian lumayan.
Dua jam berlalu pawai selesai masyarakat membubarkan diri secara tertib, tugas polisi menjadi ringan dengan pengertian masyarakat membantu melancarkan pawai tar’uf ini meskipun arus lalu lintas dialihkan. (Mujidi, Borneo Tribune)

Tidak ada komentar: