30 Mei 2008

Kal-Bar Perlu Pondok Tafsir

Borneo Tribune, Dalam pelombaan MTQ XXII Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang terpaksa untuk tidak memperlombakan cabang tafsir. Dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki Kalimantan Barat. Demikian dikatakan, Ketua Harian LPTQ Provinsi Kalimantan Barat, Sabhan A. Rasyid, saat ditemui di GOR Bantilan Kota Singkawang, beberapa hari yang lalu.

”Ketiadaan sumberdaya di bidag tafsir tersebut dikarenakan Kalimantan Barat tidak mempunyai tempat untuk pembinaan,” kata Rasyid menjelaskan.

Karena tidak adanya tempat untuk pembinaan, Rasyid menilai Kalimantan Barat perlu membangun pondok khusus untuk mengahsilkan mufasir-mufasirah di Kalimantan Barat. Namun untuk membangun pondok tersebut, tentunya kan terbentur dengan minimnya dana yang dimiliki.

Karena tidak adanya pondok untuk tafsir di Kalimantan Barat, bibit-bibit atau mufasir tersebut banyak tumbuh dan berkembang saat menimbah dunia pendidikan di luar Kalimantan Barat, terutama di Jawa.

”Mereka yang berlajar keluar itu yang kita harapkan,” tambah Sabhan kembali. Sabhan memperkirakan, apabila pembinaan tafsir tersebut tidak dilakukan, maka Kalimantan Barat tidak akan pernah ada orang-orang yang pandai tafsir yang lahir dari Kalimanatan Barat. Hingga selalu mengharapakan mereka yang belajar di luar Kalbar. (Mujidi, Borneo Tribune)

Tidak ada komentar: